Ditulis oleh: Ika Septia | 02/10/2023
Beragam hidangan dari benua Eropa yang kaya akan sejarah dan keanekaragaman budaya memiliki ciri khas tertentu. Namun tahukah kalian bahwa makanan Eropa terasa hambar di lidah orang Indonesia. Kenapa makanan Eropa hambar? yuk simak penjelasan berikut ini.
Makanan khas dari Eropa memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari masakan lain di dunia, mulai dari keanekaragamannya hingga porsinya.
Eropa merupakan benua yang luas, di mana setiap negara bahkan wilayahnya memiliki makanan khasnya sendiri. Keanekaragaman geografis dan budaya di Eropa menciptakan beragam olahan hidangan.
Lebih sering menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, seperti daging sapi pilihan, ikan segar, sayuran organik dan rempah-rempah berkualitas. Sehingga dapat menghasilkan olahan hidangan dengan rasa yang kaya dan autentik.
Banyak hidangan Eropa yang memiliki sejarah panjang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Bahkan, beberapa hidangan dapat memiliki status warisan budaya yang dilindungi.
Selain memiliki nilai sejarah, banyak hidangan Eropa yang mengandalkan produk olahan susu seperti keju, krim dan mentega di dalam resepnya.
Roti dan pasta adalah bagian penting dari makanan Eropa. Kalian akan menemukan berbagai jenis roti serta pasta di dalam olahan hidangannya seperti pretzel Jerman dan spaghetti.
Penggunaan minyak zaitun sering di temukan dalam olahan hidangan Eropa terutama di wilayah Mediterania seperti Italia, Spanyol dan Yunani.
Selain menggunakan minyak zaitun, beberapa hidangan Eropa juga mengunakan rempah-rempah untuk mendapatkan rasa yang kompleks dan lezat.
Sebagian besar makanan Eropa cenderung memiliki porsi yang lebih kecil dibandingkan dengan beberapa masakan diluar Eropa karena makanan berfokus pada kualitas rasa.
Makanan Eropa kaya akan rasanya yang kompleks. Namun, kebanyakan orang Indonesia merasa tidak cocok dengan makanan tersebut karena terasa hambar.
Ketidakcocokan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor budaya dan rasa yang berbeda antara kedua jenis masakan, yaitu masakan Asia dan masakan Eropa.
Makanan Eropa sering menekankan rasa gurih, asin dan manis. Sedangkan masakan Indonesia lebih sering memiliki rasa yang kompleks dengan sentuhan pedas, asam, manis dan gurih yang kuat.
Orang Indonesia mungkin terbiasa dengan perpaduan rasa ini dan menilai makanan yang hanya memiliki rasa dasar seperti gurih atau asin sebagai rasa yang hambar.
Masakan Eropa cenderung menggunakan rempah-rempah yang berbeda dari yang digunakan dalam masakan Indonesia.
Indonesia memiliki berbagai macam rempah-rempah seperti cabai, kunyit, jahe, bawang putih dan bawang merah yang memberikan cita rasa khas.
Masakan Eropa lebih bergantung pada rempah-rempah seperti rosemary, thyme dan oregano yang asing bagi lidah orang Indonesia.
Cara orang Indonesia menyantap makanan juga berbeda dari cara orang Eropa. Misalnya, makanan Eropa sering disajikan dalam porsi yang lebih kecil dan tidak selalu pedas.
Namun, bagi orang Indonesia mungkin merasa kurang puas dengan porsi yang lebih kecil atau kurang nikmat tanpa adanya sentuhan rasa pedas dalam olahan hidangannya.
Keju adalah salah satu bahan makanan Eropa yang sangat berbeda dari makanan tradisional Indonesia. Beberapa orang Indonesia mungkin tidak terbiasa dengan rasa keju yang kuat dengan tekstur khasnya.
Biasanya sebelum mengkonsumsi hidangan utama, orang Eropa mengkonsumsi hidangan pembuka terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menggugah rasa lapar dan meningkatkan nafsu makan mereka.
Jika kalian ingin menikmati hidangan pembuka ala Eropa, kalian bisa loh mencoba Cherry Peppers Monsera. Kenapa Cherry Peppers Monsera? karena terbuat dari bahan-bahan berkualitas pilihan hasil dari perkebunan sendiri.
Dengan demikian, kebersihan dan keamanan pada produk ini jelas terjamin. Cherry Peppers Monsera ini terdapat tiga varian yang bisa kalian pilih dan nikmati.
Selain sebagai hidangan pembuka, cherry peppers Monsera ini juga bisa kalian konsumsi sebagai cemilan loh. Untuk cara mengkonsumsinya juga sangat praktis, karena kalian bisa langsung membuka penutupnya dan langsung menyantapnya tanpa perlu diolah lagi.
Bahan-Bahan:
Cara Membuat
Itulah tadi penjelasan kenapa makanan Eropa hambar di lidah orang Indonesia. Terima kasih sudah menyimak dan sampai jumpa lagi.