Ditulis oleh: Ika Septia | 10/08/2023
Carolina Reaper – Mengapa di Indonesia carolina reaper tidak umum sedangkan umumnya masyarakat Indonesia senang dengan makanan pedas? makanan pedas memang umum dan populer di Indonesia.
Namun, kepedasan yang terkandung didalamnya sudah melebihi tingkat kepedasan yang biasa dijumpai dalam masakan Indonesia.
Masakan Indonesia cenderung menggunakan cabai-cabai lokal yang memiliki tingkat kepedasan yang lebih sesuai dengan preferensi rasa masyarakat setempat.
Carolina Reaper adalah jenis cabai yang terkenal sebagai cabai terpedas di dunia. Ini adalah jenis cabai yang memiliki tingkat kepedasan yang ekstrim dan telah diakui oleh Guinness World Records sebagai cabai terpedas sejak tahun 2017.
Carolina Reaper memiliki nama ilmiah “Capsicum Chinense Carolina Reaper” dan merupakan hasil dari perkawinan silang antara cabai varietas “Pakistan Naga” dan “Red Habanero”. Cabai Carolina Reaper memiliki beberapa ciri khas:
1.Tingkat kepedasan ekstrim
Keunggulan utama carolina reaper adalah tingkat kepedasannya yang ekstrem. Ini adalah cabai terpedas di dunia menurut Guinness World Records.
Tingkat kepedasan yang sangat tinggi ini membuat carolina reaper menarik bagi kalian yang ingin mencari pengalaman rasa pedas yang luar biasa.
2.Rekor dunia
Sebagai cabai terpedas yang diakui oleh Guinness World Records, carolina reaper membuat ketertarikan serta perhatian tersendiri bagi kalangan pencinta makanan pedas.
3.Jenis cabai yang langka
Carolina Reaper adalah jenis cabai yang relatif jarang ditemui. Hal ini membuatnya menjadi benda koleksi bagi yang tertarik dengan dunia cabai atau ingin mencoba cabai unik dan langka.
4.Kreativitas kuliner
Dapat digunakan sebagai bahan untuk menciptakan saus pedas atau campuran rempah-rempah. Ini menghadirkan rasa pedas yang kuat dalam sajian makanan.
Carolina reaper yang merupakan salah satu jenis cabai yang dikenal sebagai cabai terpedas di dunia ternyata memiliki fakta menarik juga loh. Apa saja fakta menariknya?
Memegang rekor sebagai cabai terpedas di dunia menurut Guinness World Records sejak tahun 2017. Kepadatan capsaicin (senyawa yang memberikan sensasi panas) dalam cabai ini dapat mencapai lebih dari 2,2 juta Skala Scoville.
Ditemukan oleh penanam cabai bernama Ed Currie dari PuckerButt Pepper Company di Carolina Selatan, Amerika Serikat. Cabai ini merupakan hasil dari perkawinan silang antara pakistan naga dan red habanero.
Memiliki bentuk yang khas, dengan kulit berkerut dan berlubang-lubang. Cabai ini cenderung berwarna merah atau oranye, meskipun ada variasi warna.
Dapat menyebabkan sensasi panas yang sangat intens dan berkepanjangan di mulut, tenggorokan dan bahkan perut. Bahkan, sensasi panasnya bisa terasa seperti terbakar dan berlangsung selama beberapa waktu setelah dikonsumsi.
Mengonsumsi Carolina Reaper dalam jumlah besar atau tidak terbiasa dengan makanan pedas dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, berkeringat berlebihan, dan bahkan diare.
Pada umumnya tidak digunakan dalam masakan dalam jumlah besar karena tingkat kepedasannya yang ekstrem. Namun, beberapa orang menggunakan cabai ini sebagai bahan tambahan dalam saus pedas, sambal, atau bahkan sebagai tantangan makanan.
Banyak orang di seluruh dunia yang mengambil tantangan makanan dengan mencoba makan carolina reaper utuh atau dalam bentuk saus yang sangat pedas.
Sambal geprek Monsera terbuat dari bahan-bahan pilihan yang membuatnya memiliki cita rasa khas. Sambal geprek Monsera bisa kalian padupadankan dengan berbagai macam olahan masakan.
Tingkat kepedasan yang begitu menggugah selera akan membuat rasa masakan anda semakin nikmat dan lezat. Sambal geprek Monsera terdapat tingkat kepedasan level 5 dan level 10 loh. Wah menantang bukan untuk dicoba?
Tenang saja, walaupun ini adalah sambal kemasan namun sambal Monsera telah memiliki ijin BPOM ya. Jadi sudah jelas aman untuk dikonsumsi. Kalian bisa mendapatkan sambal yang lezat ini di shopee atau tokopedia ya.
Bahan-bahan:
Cara membuat:
Itulah tadi fakta menarik tentang carolina reaper si cabe terpedas didunia. Tunggu fakta-fakta menarik lainnya ya, sampai jumpa.