Ditulis oleh: Listiy | 20/11/2023
Kenapa harga cabai naik turun? Hal ini menjadi pertanyaan umum yang sering dilontarkan oleh berbagai masyarakat.
Telah kita ketahui bahwa harga cabai tidak menetap tiap musimnya. Bahkan, di berbagai daerah juga memiliki harga jual yang berbeda.
Terkait dengan harga cabai yang naik dan turun, apakah harga produk sambal yang notabene kebanyakan menggunakan cabai akan naik juga?
Belum tentu lohh, bahkan sambal Monsera mengadakan promo akhir tahun, harga Monsera turun meskipun harga cabai sedang naik.
Lantas, apa penyebab harga cabai naik? Scroll down untuk mengetahui penjelasan lengkapnya!
Anda dapat melihat fluktuasi harga seluruh cabai secara nasional di website yang telah disediakan oleh Pemerintah yaitu https://sp2kp.kemendag.go.id/.
Namun, untuk update harga tercepat bisa melihat di masing-masing kota yang Anda tinggali saat ini.
Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan mencakup seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke, tetapi perlu diketahui bahwa sistem ini lambat dalam perbaruan datanya.
Adapun jenis cabai yang ada pada sistem ini adalah Cabai Rawit Merah, Cabai Merah Keriting, dan Cabai Merah Besar.
Pada tanggal 17 November 2023, terhitung sejak tulisan ini dibuat harga cabai mengalami naik dan turun.
Adapun informasi tersebut meliputi Cabai Merah Keriting terhitung Rp64.900/Kg pada 16 November 2023 dan mengalami kenaikan sebesar 1,08% pada 17 November 2023 yaitu sebesar Rp65.600/Kg.
Sementara itu, untuk Cabai Rawit Merah pada 16 November 2023 harganya sebesar Rp77.500 yang mengalami penurunan -0,26% pada hari sebelumnya, nilai harga pada 17 November 2023 adalah sebesar Rp77.300.
Berbeda dengan harga Cabai Merah Besar, ia mengalami penurunan sebesar -0,33% sehari sebelumnya. Tercatat pada tanggal 16 november 2023 harga cabai tersebut ialah Rp61.000 dan pada 17 November 2023 mencapai Rp60.800.
Dari hasil pemantauan setiap harinya ini bisa dilihat bahwa harga Cabai tersebut terus mengalami fluktuasi dan tidak bisa menetap.
Tentu, terdapat faktor yang menjadikan harga cabai ini naik turun.
Hal ini juga bisa dibuktikan di pasar, ketika Anda membeli harga pangan hari dengan pasokan yang berbeda di esok hari, harga cabai yang datang tersebut pastinya juga akan berbeda.
Untuk update informasi selengkapnya, Anda bisa mengeceknya secara langsung di website Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan.
Terdapat beberapa alasan yang mendasari harga cabai naik turun, di antaranya yaitu:
Produksi cabai seringkali dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan musim pada pertumbuhan cabai tersebut.
Perubahan cuaca dan iklim bisa menjadi faktor harga cabai naik atau turun karena bisa mempengaruhi kualitas rasa pedas pada cabai tersebut.
Curah hujan yang tidak menentu atau suhu yang ekstrem bisa membuat kualitas panen cabai memburuk.
Untuk itulah, harga cabai juga bisa mnegalami penurunan.
Sudah menjadi rahasia umum mengenai hukum permintaan dan penawaran ini bisa mempengaruhi perubahan harga cabai naik atau turun secara berkesinambungan.
Apabila permintaan cabai melebihi penawaran yang ada di pasar, maka harga cabai akan cenderung naik, dan begitu pun sebaliknya. Apabila permintaan cabai turun dari penawaran yang ada di pasar maka harga cabai akan cenderung turun.
Apabila biaya produksi cabai, termasuk pupuk, pengairan, dan lain-lain, mengalami kenaikan harga, tentu harga cabai juga akan naik untuk menekan biaya produksi.
Perlu diketahui bahwa faktor ini sering berhubungan dengan faktor ekonomi dan kebijakan pemerintah terkait dalam menentukan harga cabai.
Perubahan cuaca ekstrem mampu merusak cabai, misalnya bencana banjir di ladang sawah cabai tersebut.
Akibat cuaca yang merusak tanaman cabai bisa membuat cabai gagal panen sehingga kuantitas cabai menurun. Hal ini membuat harga cabai naik.
Hal-hal yang berkaitan dengan ketidakpastian pasar seperti nilai tukar mata uang, kebijakan perdagangan yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan, ketidakstabilan ekonomi global dapat mempengaruhi harga cabai fluktuasi.
Regulasi penetapan harga cabai dilakukan oleh Pemerintah yaitu Kementerian Perdagangan. Harga acauan yang dibuat ini termasuk harga pembelian ke Petani dan harga jual ke konsumen.
Adapun harga acuan tersebut akan tersebar ke selueuh pasar di wilayah kota masing-masing.
Pengenalasan dan pemakaian teknologi baru yang diaplikasikan pada proses produksi cabai dapat mempengaruhi fluktuasi harga cabai.
Tentu, jika menggunakan teknologi baru akan lebih efisien dalam anggaran produksi dibandingkan dengan manual dengan tenaga kerja buruh tani.
Serangan hama yang menyebabkan penyakit pada tanaman cabai dapat menjadi penyebab harga cabai naik.
Penyakit yang menjangkit tanaman cabai bisa merusak kualitas dan mengurangi jumlah cabai yang tersebar di wilayah tersebut.
Perubahan tren yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang tertentu bisa mengakibatkan penurunan permintaan dan berakibat pada harga cabai.
Selera konsumen juga dapat mempengaruhi fluktuasi harga cabai.
Apabila Anda suka sekali dengan mengonsumsi sambal atau cabai bubuk, Monsera bisa menjadi pilihan terbaik terutama ketika harga cabai sedang naik-naiknya.
Dengan begitu Anda lebih untung daripada membuatnya sendiri.
Kenapa memilih sambal atau cabai bubuk Monsera?
Konsultasi dan pemesanan Monsera bisa dilakukan melalui sales marketing kami di bawah ini.
Whatspp: +62812-3123-3203
Instagram: monsera.food
Marketplace
Itulah 9 faktor kenapa harga cabai naik turun. Anda bisa menggunakan sambalMonsera sebagai pengganti cabai yang harganya naik. Selain karena lebih ekonomis, food safety nya juga terjaga.