Ditulis oleh: Ika Septia | 17/12/2024
Makanan untuk Asam Lambung – Asam lambung adalah cairan asam yang diproduksi oleh kelenjar lambung.
Cairan ini memiliki peran penting dalam proses pencernaan, terutama untuk menguraikan makanan agar nutrisi di dalamnya dapat diserap tubuh dengan lebih efisien.
Namun, ketika asam lambung sedang naik ada beberapa makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak. Hal ini dilakukan agar asam lambung tidak naik lebih parah.
Setelah membahas wonton dan pangsit, artikel ini akan membahas makanan untuk penderita asam lambung. Yuk, simak!
Asam lambung terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti melemahnya otot sfingter esofagus bawah yang berfungsi sebagai katup antara kerongkongan dan lambung.
Selain itu, peningkatan produksi asam lambung juga bisa disebabkan oleh makanan tertentu, stres, atau obat-obatan khusus. Faktor lain seperti kelebihan berat badan atau merokok juga bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung.
Makanan yang harus dihindari saat asam lambung umumnya adalah makanan yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih, memperlambat proses pencernaan, atau mengiritasi lapisan kerongkongan.
Jenis makanan pedas, makanan berlemak, makanan asam, serta minuman berkafein dan berkarbonasi adalah beberapa jenis makanan yang perlu dihindari saat asam lambung.
Cabai, merica, dan bumbu pedas adalah beberapa contoh makanan pedas yang dapat memicu produksi asam lambung dan menyebabkan sensasi terbakar di dada.
Kemudian, makanan berlemak seperti makanan yang digoreng, makanan cepat saji, daging berlemak, dan produk susu full cream, dapat memperlambat proses pencernaan serta meningkatkan tekanan pada lambung.
Sementara itu, makanan asam seperti jeruk, lemon, dan tomat, dapat meningkatkan keasaman di lambung dan mengiritasi kerongkongan.
Minuman berkafein dan berkarbonasi seperti kopi, teh, soda, dan minuman berenergi, mengandung kafein yang dapat merelaksasi otot sfingter esofagus bawah dan meningkatkan produksi asam lambung.
Dengan demikian, makanan-makanan tersebut sebaiknya dihindari agar asam lambung tidak naik atau memperparah kondisi tubuh akibat asam lambung.
Mengonsumsi makanan yang tepat saat asam lambung adalah pilihan yang bijak agar dapat membantu meredakan gejala asam lambung.
Pisang merupakan salah satu buah yang sangat cocok dikonsumsi saat mengalami asam lambung karena memiliki sifat basa alami yang dapat membantu menetralkan kelebihan asam di lambung.
Kandungan potasium dalam pisang berperan penting dalam menjaga keseimbangan pH di lambung, sehingga dapat meredakan gejala seperti sensasi terbakar di dada atau perut.
Selain itu, pisang kaya akan serat yang membantu memperlancar sistem pencernaan dan mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Teksturnya yang lembut membuat pisang mudah dicerna dan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga tidak membebani kerja lambung.
Oatmeal adalah pilihan makanan yang sangat cocok bagi penderita asam lambung karena kaya akan serat yang dapat membantu menyerap kelebihan asam di lambung.
Kandungan serat dalam oatmeal berperan penting dalam memperlancar sistem pencernaan dan mencegah sembelit, yang sering kali memperburuk gejala asam lambung.
Lebih lanjut, serat juga membuat proses pencernaan berjalan lebih lambat, sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
Sifatnya yang rendah lemak dan rendah gula membuatnya makanan yang satu ini aman dikonsumsi tanpa meningkatkan produksi asam lambung.
Teksturnya yang lembut dan mudah dicerna juga membantu melindungi lapisan lambung dari iritasi.
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kale, dan brokoli sangat cocok dikonsumsi oleh penderita asam lambung karena memiliki sifat basa alami yang membantu menetralkan kelebihan asam di lambung.
Jenis sayuran ini kaya akan serat yang berperan penting dalam melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, sehingga mengurangi tekanan pada lambung yang dapat memicu naiknya asam ke kerongkongan.
Tidak hanya itu, kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan dalam sayuran berdaun hijau membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan serta mempercepat proses penyembuhan jaringan yang teriritasi akibat asam lambung.
Merupakan sayuran yang rendah lemak dan kalori, sehingga tidak memicu peningkatan produksi asam lambung seperti makanan berlemak.
Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan mampu meredakan berbagai gejala yang sering timbul akibat gangguan pencernaan, seperti mual dan muntah.
Mampu membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, sehingga meredakan iritasi yang disebabkan oleh naiknya asam lambung.
Disisi lain, jahe juga berfungsi sebagai pengatur produksi asam lambung, dan mencegah asam lambung kembali ke kerongkongan. Konsumsi jahe secara teratur dapat mempercepat proses pencernaan dan mengurangi kembung.
Makanan berlemak cenderung memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan tekanan pada lambung, yang dapat memperburuk gejala asam lambung.
Sebaliknya, daging tanpa lemak lebih mudah dicerna dan tidak memberikan beban tambahan pada sistem pencernaan. Lebih dari itu, daging tanpa lemak memiliki protein yang diperlukan tubuh.
Dengan mengonsumsi daging tanpa lemak akan membantu menjaga kesehatan lambung, mengurangi gejala asam lambung, dan memberikan asupan nutrisi yang seimbang.
Mengatur jadwal makan bagi penderita asam lambung sangat penting. Tujuannya untuk mencegah lambung kosong, mencegah makan berlebihan, dan membantu pencernaan, agar gejala asam lambung tidak bertambah parah.
Untuk sarapan, sebaiknya dilakukan sebelum pukul 09.00. Dengan sarapan, hal ini akan membantu meningkatkan metabolisme dan mencegah rasa lapar yang berlebihan di siang hari.
Kemudian di pukul 12.00 hingga 13.00 adalah waktu terbaik untuk makan siang. Ketika makan siang, sebaiknya pilihlah makanan yang mudah dicerna dan tidak terlalu berat.
Terakhir adalah makan malam yang sebaiknya dilakukan 3 sampai 4 jam sebelum tidur. Sebaiknya, hindari makan terlalu dekat dengan waktu tidur karena dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung.
Jika merasa masih lapar melewati jam yang sudah ditentukan, pilihlah camilan sehat. Seperti buah-buahan, sayuran, atau yogurt tanpa lemak sebagai penghilang lapar sementara.
Ketika asam lambung memang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan pedas. Oleh sebab itu, sambal geprek Monsera hadir sebagai solusi karena memiliki tingkat kepedasan yang beragam.
Di mana, setiap orang bisa memilih tingkat kepedasan sesuai tingkat toleransi kepedasan masing-masing. Disisi lain, sebaiknya konsumsi sambal sesuai dalam batas wajar untuk menghindari masalah pencernaan.
Sambal geprek Monsera terbuat dari bahan-bahan berkualitas pilihan, sehingga cocok dipadukan dengan berbagai jenis olahan hidangan.
Yuk order sambal geprek Monsera sekarang juga melalui tombol di bawah ini!
Nah, itulah 5 makanan yang cocok untuk asam lambung. Semoga pembahasan di atas dapat bermanfaat dan sampai jumpa lagi dengan informasi menarik lainnya.